Berhentilah Jadi Gelas

Seorg guru melihat anak muridnya sedang bersedih lalu dia bertanya:

"Kenapa kamu selalu murung, nak? bukankah banyak hal yang indah2 di dunia ini? kemana perginya wajah syukurmu?"

Jawab murid itu:

"Sejak kebelakang ini hidup saya penuh masalah, sukar untuk saya tersenyum..masalah dtg bertimpa2"

Sang guru tersenyum lalu berkata:

"Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam..biar ku perbaiki hatimu itu" Si murid melakukan apa yg disuruh.

"Ambil garam tadi dan masukkan ke dalam gelas itu"kata sang guru."Cuba kamu minum sedikit airnya"

Si murid pun melakukannya dan wajahnya terus berubah kelat.

"Bagaimana rasanya?" tanya sang guru.

"Masin dan perut saya jadi mual" jawab si murid.

"Sekarang ikut saya" Sang guru membawa muridnya kesebuah tasik lalu menyuruh murid itu taburkan segenggam garam ke dalam tasik.

"Sekarang cuba kamu minum" kata sang guru.

Si murid menengkup kedua tangannya, mengambil air tasik lalu meminumnya. Terasa sekali air tasik yg dingin dan segar mengalir di tekaknya lalu sekaligus menghilangkan rasa masin yang diminum dari gelas tadi.

"Bagaimana rasanya?"

"Segar, segar sekali" kata si murid.

"Terasakah garam yang kau taburkan tadi?" soal sang guru.

"Tidak sama sekali"kata si murid.

"Nak...segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam, tidak kurang dan tidak lebih..hanya segenggam garam..banyaknya masalah dan penderitaan yg harus kamu alami sepanjang hidupmu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu..jumlahnya tetap sama segitu-gitu sahaja..tidak kurang dan tidak lebih. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada seorg manusia, walaupun dia seorg Nabi yang bebas dari penderitaan dan masaalah."

Si murid terdiam.

"Tapi nak...rasa 'masin' dari penderitaan yang dialami itu bergantung kepada besarnya 'qalbu'(HATI) yang menampungnya. Justeru..supaya tidak merasa menderita, berhentilah menjadi gelas..jadikan 'qalbu' dalam dadamu sebesar tasik.

Hati yang gembira adalah ubat yang mujarab.

Hati yang keras menemui jalan buntu

Hati yang lembut mendatangkan sahabat

Hati yang tammak menciptakan perangkap

Hati yang bersih menjauhkan masalah

Hati yang licik mendatangkan musuh.

"renung-renungkan dengan hati"